Rabu, 21 September 2016

MONOLOG ANTAGONIS

Paradigma kebanyakan orang indonesia, sekolah itu buat cari kerja di kota biar ntar hidupnya enak. Begitu itu ga tau udah dari kapan ampe skarang. Apalagi bisa jadi pegawai negri, wuah ini pasti bikin tumpeng, potong kambing ngundang tetangga se RT.

Kebayang ga sih, tujuan bersekolah buat nyari kerja biar hidupnya enak, di kota. Apa itu salah?! tentu saja tidak. Lalu apa yang jadi permasalahannya?.

Ok gini brother...
Loe tau kan paradigma itu apa? Betul, "paradigma adalah sekumpulan keyakinan dasar yang membimbing tindakan manusia".

Coba, kalo misalnya paradigma masyarakat indonesia tentang bersekolah itu "adalah" keilmuan untuk membangun dan memajukan negara. Tentu akan sangat berdampak pada pola pikir dan daya juang masyarakat yang pastinya sangat wouw.

Wouw yang gimana nih...?
Gini brother, dengerin nih! pola pikir dan daya juang itu, akan meminimalisir kepribadian yang egois dan yang paling penting adalah tidak terkikisnya budaya "gotong-royong" yang itu merupakan sebagai identitas unggul bangsa indonesia.

Persekolahan juga mestinya harus mengalami perkembangan dan kemajuan secara khusus. Baik metode, sistem, termasuk juga keilmuan dan pengetahuannya, agar persekolahan berfungsi multi manfaat.

Coba perhatikan lebih serius lagi dan dikaji dengan lebih mendalam. Orang-orang berpolitik demi kepentingan pribadi, hanya sedikit orang saja yang mau memajukan negara ini. Segelintir orang itu pun akhirnya di bully dan disingkirkan beramai-ramai.

Pandangan mencari kerja biar hidup enak, di kota! ini benar-benar racun dari generasi ke generasi. Masyarakat jadi kurang peduli terhadap situasi dan kondisi negaranya. Orang-orang sibuk dengan urusannya masing-masing, kalo pun peduli pasti ada maunya, maunya apa? ya balik lagi ke kepentingan pribadi itu tadi.

Sekarang mau bilang apa?
Orang kaya pribumi nyimpen hartanya diluar negri, sekolahnya ke luar negri, liburannya keluar negri. Tokoh elitnya kongkalingkong dengan orang luar negri, jual kelemahan bangsanya sendiri demi kepentingan pribadi.

Idiot dipelihara, kekayaan pribumi disimpen diluar negri, giliran orang asing menguasai ekonomi di dalam negrinya, eh ga terima. Bilang kalo modal asing kapitalislah, konspirasilah, bedebahlah, omong kosong loe bisa!

Negri gemah ripah lohjinawi, yang katanya batu dan tongkat jadi tanaman, hanya gara-gara paradigma persekolahan untuk cari kerja biar hidup enak di kota, negara jadi semerawut dan ga karu-karuan.

Jangankan berkontribusi untuk negara, milik negara yang kondisinya udah sekarat pun masih dikorupsi untuk kepentingan pribadi. Monyet-monyet berdasi, norak dan ga tau diri.

Kembalikan belajar untuk membangun nilai-nilai kemanusiaan, kembalikan gotong royong untuk membangun kebersamaan dan peradaban, kembalikan persekolahan untuk keilmuan dan pengetahuan. Bangun negara, bela negara, bangkitkan budaya bangsamu dengan paradigma-paradigma yang benar. Apakah masih kurang cukup dendammu pada dirimu sendiri hingga kau pun masih harus menghancurkan masa depan generasi setelahmu.

Siapa yang harus mengembalikan?
Kalau bukan kita, ya siapa lagi!! Kembalikan oleh dirimu sendiri kepada dirimu sendiri untuk negrimu sendiri.

Caranya gimana?
Caranya mudah, mari kita ngopi, abis itu tidur!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar